Menjelang Akhir Hayat Rasulallah. SAW

Published Juli 8, 2012 by ANA BUDI WINATA

Menjelang akhir Hayat Rasulallah s.a.w.
yaitu pada tahun 10 Hijriah, Nabi
Muhammad s.a.w. bersama seluruh
Ummat Islam yang datang dari segenap
penjuru, telah menunaikan Haji/’Umrah
yang terakhir bagi Nabi s.a.w.yang disebutkan juga dengan Haji
Wada’ (Haji Perpisahan) karena setelah
delapan puluh dua hari sesudah itu
Rasulallah s.a.w. wafat meninggalkan
dunia yang fana ini, kembali ke
Ramatullah. Nabi s.a.w. bersama Ummat Islam yang sangat ramai ketika itu
(ratusan ribu) telah menyampaikan
banyak pesanan kepada seluruh Ummat
Islam untuk dilaksanakan.Khutbah Nabi
s.a.w.di Padang Arafah (suatu kawasan
padang yang luas, terletak di kaki Jabal Rahmah (bukit Rahmah), kira-kira 22 km
sebelah tenggara kota Makkah). Wukuf di
‘Arafah disebut juga dengan Hari
‘Arafah (hari Perkenalan/Pertemuan).
Dalam Khotbah Nabi s.a.w. yang
ditujukan kepada seluruh Ummat Islam ketika itu dan juga supaya disampaikan
kepada seluruh Ummat Islam sekarang
ini dan kepada seluruh Ummat Islam
hingga qiamat (ketika alam dunia ini telah
dihancur leburkan). Bumi dengan segala
isinya telah hancur lebur. Gempayang dahsyat telah membuat segala apa yang
ada dibumi ini menjadi puing ataupun
runtuhan. Manusia ketika itu tidak tentu
arah, masing-masing coba
menyelamatkan diri mereka, tetapi
kemana-manapun serupa keadaannya. Masa itu adalah masa akhirnya bagi
segala kehidupan dan kesenangan dunia,
diganti dengan Kehidupan Akhirat,
kehidupan yang abadi. Hari kiamat
merupakan Hari Kebangkitan kembali,
hanya Hukum Allah s.w.t. sahaja yang berlaku. Manusia terpaksa tunduk dan
mempertanggung jawabkan akan segala
apa yang telah mereka lakukan selama
mereka hidup didunia. Oleh karena itu
sebelum tibanya kiamat, masih ada
kesempatan bagi seluruh Ummat Islam, memperhatikan dengan serius Khotbah
Nabi s.a.w. ini untuk dilaksanakan,
supaya kita terselamat didunia dan akan
bahagia diakhirat Insya-Allah. Dalam
Khotbah Nabi yang mulia ini, Rasulallah
s.a.w, berwasiat kepada seluruh Ummatnya ,antara lain Nabi bersabda:
“Segala puji bagi Allah yang menguasai
seluruh alam. Kami memujiNya. Kami
mohon PertolonganNya, kami mohon
keampunanNya akan segala dosa-dosa
kami dan melahirkan taubat kami di hadapanNya. Kami mohon perlidungan
daripada keburukan hati kami dan segala
kejahatan yang telah kami lakukan.
Sesiapa yang telah dipimpin Allah kejalan
yang lurus, maka tiada seorangpun boleh
menyesatkannya, dan barangsiapa yang tidak diberi petunjuk oleh Allah maka
tiada siapa yang dapat memandunya
kejalan yang benar”. Nabi
s.a.w.menyampaikan wasiatnya ini
kepada seluruh Ummat Islam dimanapun
mereka berada ketika itu hingga berakhirnya alam yang fana ini.
Nabi bersabda lagi yang maksudnya:
“Aku isytiharkan kebenaran ini bahwa
tidak ada Tuhan lain, melainkan Allah dan
aku isytiharkan kebenaran ini, bahwa
Muhammad itu hambaNya dan RasulNya. Wahai hamba-hamba Allah, aku
nasihatkan kamu supaya menyembah
Allah. Aku mulakan kata- kata yang suci
ini. Selepas itu aku nyatakan kepadamu,
wahai manusia! Dengarkanlah
perkataanku dengan sebaik-baiknya ketika aku berucap, karena aku merasa
aku tidak lagi berpeluang menemui kamu
disini selepas tahun ini. Tahukah kamu
semua hari apakah ini? Inilah hari Nahar,
hari korban yang suci. Tahukah kamu
semua bulan apakah ini? Inilah bulan suci. Tahukah kamu semua tempat apakah ini?
Inilah tempat yang suci. Oleh karena itu
aku sampaikan kepada kamu semua
bahwa, darah dan harta kamu adalah
diharamkan bagi seseorang terhadap
yang lainnya”. Nabi s.a.w. melanjutkan khotbahnya:
“Semuanya mesti kamu sucikan
sebagaimana sucinya hari ini, sucinya
bulan ini, sucinya tempat ini.” Lalu Nabi
s.a.w.melanjutkan ucapan beliau:
“Hendaklah berita ini kamu sampaikan kepada orang-orang yang tidak hadhir
ditempat ini.” (oleh karena itu menjadi
kewajiban pula bagi seluruh Ummat
Islam yang ada sekarang ini dan selepas
ini, supaya menyampaikan wasiat yang
sangat penting ini kepada seluruh manusia, dengan segala daya yang ada
pada kita). Sambil itu Nabi s.a.w. bertanya
kepada Ummat yang hadir, “Adakah
aku telah menyampaikan kepadamu
semua? Ummat yang hadir menjawab
dengan sepontan: “Memang benar, engkau telah menyampaikannya”. Lalu
Nabi s.a.w. memohon kesaksian dari
Allah s.w.t: “Ya Allah! Saksikanlah.”
Nabi s.a.w.melanjutkan: “Wahai
manusia! Sesungguhnya Tuhan kamu
adalah satu, dan sesungguhnya kamu berasal dari yang satu. Semua kamu
berasal dari Adam dan Adam berasal
dari tanah. Wahai manusia dengarkanlah
baik-baik apa yang telah kusampaikan
kepadamu,
semoga kamu akan bahagia untuk selama-lamanya dalam hidupmu. Wahai
manusia, kamu hendaklah mengerti,
bahwa orang-orang yang beriman itu
adalah bersaudara, maka adakanlah
perbaikan diantara sesama saudara.”
Nabi s.a.w.melanjutkan khotbahnya dengan sabdanya: “Bukankah aku telah
meninggalkan kepadamu panduan yang
benar, dan bila kamu berpegang teguh
dengannya, kamu tidak akan sesat
selama-lamanya, yaitu al-Quran dan
Sunnahku”. Rasulallah s.a.w. melanjutkan
Khotbahnya: “Waspadalah atas segala
apa yang telah kusampaikan,Ya Allah
Engkaulah yang akan menjadi saksi atas
kami!” Nabi s.a.w.meneruskan
sabdanya: “Barangsiapa memegang amanah, hendaklah dikembalikannya
kepada pemiliknya! Jumlah faedah (riba)
yang diambil dizaman jahiliyah
hendaklah dibayar pada hari ini! Oleh
karena itu, pertama sekali aku
membayar tuntutuan bunga (riba) yang telah dibuat oleh bapak saudaraku
(pamanku), Abbas bin Abdul Muttalib.
Semua gelaran dan jabatan-jabatan di
masa jahiliyah dihapuskan, kecuali
Sadana (jabatan yang menguruskan
ka’bah dan saqaya (jabatan yang membekalkan air kepada jemaah haji.)
!” “Pembunuhan yang dilakukan
dengan sengaja, mestilah dibalas bunuh.
Pembunuhan yang terjadi disebabkan
tidak sengaja (bukan niat untuk
membunuh) seperti menggunakan kayu atau batu, dendanya adalah seratus ekor
unta. Barangsiapa yang menambahnya,
maka itu dianggap sebagai amalan di
zaman jahiliyah”. “Wahai manusia!
Selepas tertegaknya sistem yang hak
(benar), maka Syaitan akan hilang harapannya untuk disembah diatas muka
bumi ini. Tetapi Syaitan akan bergembira
sekiranya ia dipatuhi dalam dosa-dosa
yang lain yang dianggap remeh !”
Rasulallah s.a.w.kemudian bertanya
kepada jamaah yang hadir: “Adakah aku telah menyampaikan wasiatku ini
kepadu kamu semua?”
Jamaah menjawab: “Ya, Rasulallah
engkau telah menyampaikan
pesanmu”.
Nabi melanjutkan wasiatnya dengan memohon penyaksian dari Allah s.w.t. :
“Ya Allah! Engkaulah yang menjadi
saksi diantara kami !” Rasulallah s.a.w.
meneruskan khotbah beliau: “Wahai
manusia! Wanita- wanita kamu,
mempunyai beberapa hak keatas diri kamu, dan kamu juga
mempunyai beberapa hak terhadap
mereka. Adalah menjadi kewajiban
terhadap mereka supaya tidak
mengizinkan sesiapapun masuk ke
dalam kamar tidur mereka kecuali kamu dan jangan membenarkan orang yang
tidak kamu sukai, masuk kedalam rumah
kamu. Mereka jangan melakukan zina.
Jika mereka melakukannya, maka Allah
membenarkan kamu memisahkan diri
dari mereka. Keluarkan mereka dari kamar tidur kamu, dan kamu boleh
memukul tubuh mereka dengan syarat
tidak meninggalkan bekas keatasnya”.
“Jika mereka berhenti dan mematuhi
kamu, maka kamu bertanggung jawab
untuk menyara hidup mereka. Semestinya wanita berada di bawah
perintah kamu dan tidak boleh bertindak
sesuka hati mereka. Kamu telah
mengambil mereka menjadi pasangan
kamu sebagai amanah dari Allah s.w.t.
serta menggunakan tubuh mereka dengan izin Allah. Oleh karena itu
takutlah kepada Allah dalam hal wanita,
dan asuhlah mereka dengan cara yang
betul!” “Wahai manusia! Ingatlah, aku
telah menyampaikan wasiatku ini
kepadamu.Ya Allah, Engkaulah yang menjadi saksi diatas kami”. Nabi
s.a.w.melanjutkan khotbah
beliau:”Wahai manusia, kamu
hendaklah mengerti, bahwa orang- orang
yang beriman itu adalah bersaudara,
maka masing-masing kamu dilarang keras mengambil harta saudaranya
kecuali dengan seizin hatinya yang
ikhlas.Bukankah aku telah
menyampaikannya ? Ya Allah!
Saksikanlah!. Selanjutnya Nabi
s.a.w.bersabda:”Janganlah kamu setelah aku meninggal nanti kembali
kepada kafir,dimana sebahagian kamu
memainkan senjata untuk menebas
batang leher kawannya yang
lain.Bukankah aku telah meninggalkan
untukmu panduan yang benar,bila kamu berpegang teguh dengannya, maka
kamu tidak akan sesat,yakni kitab Allah
(al-Quran). Wahai manusia !
Sesungguhnya Tuhan kamu adalah
satu,dan sesungguhnya kamu berasal
dari satu bapak.Semua kamu dari Adam dan Adam dari tanah. Sesungguhnya
orang yang paling mulia dari antara
kamu semua adalah orang yang
Taqwa.Tidak sedikitpun ada kelebihan
bangsa Arab daripada yang bukan
Arab,kecuali dengan taqwa.Wahai manusia bukankah aku telah
menyampaikannya? Oh Tuhan
saksikanlah ! “Maka hendaklah barang
siapa yang hadir ditempat ini
berkewajiban untuk menyampaikannya
wasiatku ini kepada mereka yang tidak hadir.” Ketika itu turunlah wahyu yang
terakhir kepada Nabi kita s.a.w.yang
bermaksud : “Pada hari ini Aku
sempurnakan bagimu agamamu.Aku
cukupkan nikmatKu untukmu dan Aku
rela Islam itu menjadi agamamu.” (Q.S.al- Maidah;3) Jika kita
Ummat Islam mematuhi Wasiat
Rasulallah s.a.w ini Insya-Allah akan
bahagialah hidup kita didunia dan di
akhirat, amin. Oleh karena itu marilah
kita usahakan memperbanyak salinan dari Wasiat Nabi s.a.w. dan sampaikanlah
dengan seluas mungkin kepada seluruh
Ummat Islam. Ini lebih baik kita lakukan
daripada membuat surat layang berisi
fitnah,adu domba antara satu dengan
lainnya,yang boleh membawa bencana kepada seluruh Kesatuan dan Perpaduan
Ummat manusia. Akhirnya kita berdo’a
kehazirat Ilahi, semoga menyatupadukan
seluruh Ummat Islam dimanapun mereka
berada dan dengan berkat Perpaduan
dan kerjasama ini Ummat Islam akan kembali mencapai Zaman
gemilangnya.Insya-Allah, amin. Ya Allah
ampunilah segala kesilapan kami,
terimalah amalan kami yang tidak
seberapa, tolonglah kami untuk menjadi
suatu Ummat yang menjadi contoh teladan yang baik dan berguna kepada
Ummat lainnya, Amin ya Rabbal
‘Alamin.

Tinggalkan komentar